Minggu, 22 November 2015

cerpen : CINTA TAK BERUJUNG




CINTA TAK BERUJUNG

  Kisah ini berawal dari sebuah pertemuan singkat ku di malam hari di sebuah kawasan taman kota. Awalnya tidak ada rasa tidak ada sayang namun,seiring berjalannya waktu kedekatan ku dengan seorang lelaki yang bernama Valen pun kini berubah menjadi sebuah rasa yang Aku sendiri tak tahu rasa apa yang telah muncul di hati ini bila dekat bersamanya. Aku hanya bisa mengubur perasaannya yang berbeda itu. Namun sakit bila tak Ia ungkapkan,tapi apa daya  hanya seorang gadis yang tak bisa jujur dengan perasaan ku sendiri. Aku takut bila perasaan itu terungkap ia pun tak ingin dekat denganku lagi.
Jam telah menunjukkan waktu pukul 19.00 WIB dan sebuah pesan pun masuk di BBM dan ternyata pesan itu berasal dari teman ku yang telah memiliki janji ingin bertemu dengan ku.
sekarang aku sudah di taman,kamu dimana ?” begitu lah isi pesan darinya tak lupa aku pun membalasnya dengan singkat “tunggu aja”. Tak ada persiapan khusus untuk menemui nya hanya menggunakan baju kaos dan celana jeans yang cocok dengan ku dan tak lupa ku poleskan bedak tipis di wajahku dan ku siap menemui nya. Perjalan tak memerlukan waktu yang lama tetapi udara yang dingin sehabis hujan menusuk tulang ku.
Jalanan masih sepi padahal malam ini adalah malam minggu biasa nya banyak sekali para remaja menemui pacar nya atau jalan-jalan bersama pacarnya. Malam minggu lah malam dimana para remaja bisa melepaskan rindu dengan kekasihnya tanpa harus memikirkan tugas sekolah. Tetapi mengingat tadi  hujan turun dengan derasnya itu lah yang menyebab kan mereka enggan untuk keluar rumah. Sama hal nya dengan Aku, bila tidak mengingat ada janji yang telah dibuat aku pun tidak ingin keluar rumah karena udara nya yang sangat dingin tapi aku tidak ingin ada dusta diantara kami dan membuatnya kecewa .
Hingga tibalah aku di sebuah taman kota yang ada di kotaku, ternyata pemandangan di sini jauh berbeda banyak anak-anak remaja yang melampiaskan kesenangan nya dan menghabiskan malam minggunya untuk berkumpul bersama teman-teman nya beda dengan di perjalan yang hanya ada sedikit kendaraan yang berlalu lalang ternyata hawa dingin malam ini tak menjadi halangan untuk semangat muda mereka. Aku pun mengeluarkan HP ku dan ternyata banyak sekali pesan masuk dan panggilan tidak terjawab dari teman ku yang telah menunggu lama.
”kamu dimana?aku udah di taman.” Pesan singkat ini pun ku kirim dan sebuah jawaban pun muncul “Aku di taman juga di sudut taman yang tak begitu ramai di depan kantor POLSEK  aku duduk sendiri di bangku taman dan menggunakan baju kuning.”dan tanpa berpikir panjang lagi Aku pun menuju sudut taman dan mencari seseorang yang dari tadi sudah menunggu untuk bertemu dengan ku,
Dari kejauhan di tengah lampu taman yang remang-remang ku lihat seorang cowok putih bermata sipit mungkin dia keturunan Chinese sedang duduk manis di sebuah bangku taman yang kosong sambil memainkan ponselnya. Aku lihat ia dengan seriusnya,entah mengapa aku terpincut oleh gayanya yang sedang sibuk dengan ponselnya itu,dan ku hampirin dia dengan semua rasa tegang ini Malu dan takut tapi ku berfikir”ini kesempatan ku untuk berkenalan dan mendapat teman baru,jadi kenapa harus malu ?”Aku pun menghampirinya. Saat ia menoleh kearahku aku pun langsung berbicara padanya “hai,selamat malam ini Valen ya ?”Sambil tersenyum padanya dan berjabat tangan dengannya “iya selamat malam ,ini Silvi ya ?” Tersenyum manis padaku
”iya,maaf ya kalau nunggunya lama “sambil tersenyum malu padanya “iya gak apa-apa”.
” Ow iya maksud ngajak aku ketemuan apa ya ?”.
”gak ada apa-apa Cuma mau ketemu kamu aja dan bisa dekat denganmu. ”sambil tersenyum manis padaku
” oh gtu” hanya jawaban singkat yang terucap dari mulut ini karena heran melihat ucapannya yang sedikit tidak wajar mengingat kami baru kenal dan bertemu tapi itu tidak kupikirkan panjang dan ku anggap hanya gurauan belaka saja. Pembicaraan ini terus berlanjut hanya ada canda gurau yang menyenangkan mengisi malam ini hingga waktu tak mengizinkan kami untuk berlama-lama lagi karena jam sudah menunjukkan pukul 21;00 WIB yang bagiku sudah tidak pantas lagi untuk terus berlama-lama bersamanya mengingat masih ada orang tua yang menantiku di rumah dan kesenangan sesaat ini ku sudahi dan segera lekas pulang tidak lupa aku berpamitan dan menjelaskan maksud ku ingin pulang dan ia pun memahaminya .
 Hanya senyuman dan lambaian tangan yang bisa aku berikan untuk perpisahan malam ini.Sepanjang perjalanan hanya dia yang terpikir dalam benakku dengan canda tawanya yang membuatku nyaman untuk bersamanya,dan kesenangan itu berlanjut di hari-hari berikutnya walaupun hanya melalui media komunikasi tapi aku cukup nyaman bila bisa berkomunikasi dengannya dan bila sehari tidak ada kabar hati ini merasa cemas memikirkannya. Setelah dihitung-hitung perkenalan dan kedekatan kami sudah berjalan selama satu tahun dan kami semakin dekat dan terbuka menceritakan pengalaman hidup kami masing-masing dari situlah aku mengenal siapa dia yang sesungguhnya dia adalah anak seorang pengusaha kaya dan tidak memiliki ibu lagi,ibunya meninggalkan ketika melahirkan adiknya dan sampai sekarang ia tak memiliki ibu pengganti lagi dan semua saudaranya laki-laki.
Suatu malam bel rumah berbunyi dan segera ku buka kan pintu rumah dan alangkah terkejutnya hati ini melihat seseorang yang menggunakan kemeja hitam dengan rambutnya yang gayanya seperti artis korea yang sedang ngetren membuat penampilannya yang semakin cool dengan membawa seikat bunga yang ternyata adalah Valen .”Selamat malam bisa bertemu dengan Silvi”sapaan itu yang mengawali perjumpaan kami
“ hehe saya sendiri silvi,ada perlu apa ya ?”membalas candaan nya itu .
’’Saya mau ngajak dia jalan “
”kalau begitu masuklah dulu,aku ganti baju dulu”
Selang beberapa menit siaplah aku untuk pergi bersama nya mengelilingin kota kecil yang ramai ini. Sepanjang jalan dipenuhi dengan gemerlap lampu yang remang menciptakan suasana yang sangat indah .
Motor kami pun berhenti di taman tempat kami pertama kali bertemu sesuatu yang aneh melintas dibenakku “mengapa taman ini sepi dimalam minggu seperti ini,kemana anak-anak remaja yang biasa berkumpul disini padahal hari gak hujan “ pikiran ku pun terus melayang memikirkan keanehan ini. Tiba-tiba Valen menarikku hal itu lah yang membuat lamunanku buyar “ayo ikut aku”.
”mau kemana?”
”ke pusat taman ada yang mau aku tunjukkan” dengan perasaan curiga aku mengikutinya dan ketika hampir sampai ia menyuruhku untukku menutup mata ini hingga sampai dipusat taman .
“buka matamu”perintahnya dan kubuka mata ini betapa terkejutnya  dan terharu melihat rangkaian lilin berjajar membentuk hati yang sangat besar dan ditaburi bunga-bunga mawar merah sepanjang jalan menuju lilin itu Betapa indanya suasana malam ini tetapi di tengah-tengah lilin yang berangkai itu terdapat satu lilin yang mati .”kenapa lilin yang itu mati?”aku memberanikan diri bertanya setelah terharu melihat pemandangan ini .”lilin yang mati itu melambangkan hati ku yang mati dan gelap bila tidak ada yang menerangi hatiku dan aku menginginkan kau yang menerangi setiap detik di dalam hati ini,maukah kamu menjadi pacarku?” jawabnya sambil memberikan seiikat bunga yang dari tadi ia bawa. Perasaan ini senang bercampur terharu dan bingung. Ternyata ia memiliki rasa yang sama dengan ku dan keesokan harinya pun kami resmi menjadi sepasang kekasih. Hari-hari ku kini semakin berwarna dengan dia yang selalu bersama ku dalam suka maupun duka tak terasa hubungan kami pun selalu berjalan dengan lancar dan kini telah memasuki 1 tahun kami berpacaran
Tapi kisah ini tak selamanya berjalan dengan lancar mungkin benar kata pepatah “semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang bertiup “
itulah kata yang tepat untuk melukiskan keadaan saat ini. Hari ini tepat di Bandara Sultan Taha ku melepaskan kepergiannya ke negeri orang untuk menuntut ilmu hanya isak tangis yang ada saat ini tak kuasa bila harus sendirian tanpa dia.
”jangan menangis,sayang kita akan tetap bersama ”ucapnya pelan sambil mengusap air mata yang tidak dapat dibendung lagi hanya doa dan air mata yang mampu terurai saat ini. Sekarang kami dipisahkan oleh jarak dan waktu tetapi kami bisa berkomunikasi dari telponan,pesan,email,dll biarpun begitu masih terganjal rasa rindu yang sangat besar untuk bertemu dengannya.
Pagi ini tak seperti biasanya tidak ada sebuah pesan atau telpon darinya tak ambil pusing mungkin dia telat bangun dan aku lah yang terlebih dahulu mengirimkannya sebuah pesan singkat tetapi haripun menjelang siang tidak ada satupun pesan masuk darinya perasaan semakin gelisah segera ku tekan nomornya dan mencoba menelponnya tapi hanya nada kosong yang terdengar.
”mengapa nomornya tidak aktif? apa yang terjadi dengannya?”beribu pertanyaan muncul dibenak ini .
Di malam hari pun terjadi hal yang sama tidak ada kabar atau balasan darinya,kejadian itupun berulang setiap harinya menunggu dan menunggu itulah yang selalu sabar kulakukan. Pernah ku coba untuk melupakannya tapi bagaikan hendak mengambil bulan sesuatu yang mustahil yang dapat dilakukan begitu halnya aku yang tidak mungkin bisa melupakan seseorang yang telah mengisi hati ini. Semakin kuat tekatku untuk melupakannya semakin sakit hati ini. Kini aku hanya bisa menangis di balik sudut keramian dunia agar tidak ada yang tahu sakitnya bila cinta tidak sesuai dengan harapan dan kini  aku  hanya bisa berharap mampu melupakannya atau ada seseorang yang mampu membuatku lupa dengannya.
“jika cinta tak terbalas maka biarkan airmata mengalir untuk mengenangmu”
selesai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar