CINTA TAK BERUJUNG
Kisah ini berawal dari sebuah pertemuan
singkat ku di malam hari di sebuah kawasan taman kota. Awalnya tidak ada rasa
tidak ada sayang namun,seiring berjalannya waktu kedekatan ku dengan seorang lelaki
yang bernama Valen pun kini berubah menjadi sebuah rasa yang Aku sendiri tak
tahu rasa apa yang telah muncul di hati ini bila dekat bersamanya. Aku hanya
bisa mengubur perasaannya yang berbeda itu. Namun sakit bila tak Ia
ungkapkan,tapi apa daya hanya seorang
gadis yang tak bisa jujur dengan perasaan ku sendiri. Aku takut bila perasaan
itu terungkap ia pun tak ingin dekat denganku lagi.
Jam
telah menunjukkan waktu pukul 19.00 WIB dan sebuah pesan pun masuk di BBM dan
ternyata pesan itu berasal dari teman ku yang telah memiliki janji ingin
bertemu dengan ku.
“sekarang aku sudah di taman,kamu dimana ?”
begitu lah isi pesan darinya tak lupa aku pun membalasnya dengan singkat “tunggu aja”. Tak ada persiapan khusus untuk
menemui nya hanya menggunakan baju kaos dan celana jeans yang cocok dengan ku
dan tak lupa ku poleskan bedak tipis di wajahku dan ku siap menemui nya. Perjalan
tak memerlukan waktu yang lama tetapi udara yang dingin sehabis hujan menusuk
tulang ku.
Jalanan
masih sepi padahal malam ini adalah malam minggu biasa nya banyak sekali para
remaja menemui pacar nya atau jalan-jalan bersama pacarnya. Malam minggu lah
malam dimana para remaja bisa melepaskan rindu dengan kekasihnya tanpa harus
memikirkan tugas sekolah. Tetapi mengingat tadi hujan turun dengan derasnya itu lah yang
menyebab kan mereka enggan untuk keluar rumah. Sama hal nya dengan Aku, bila
tidak mengingat ada janji yang telah dibuat aku pun tidak ingin keluar rumah
karena udara nya yang sangat dingin tapi aku tidak ingin ada dusta diantara
kami dan membuatnya kecewa .
Hingga
tibalah aku di sebuah taman kota yang ada di kotaku, ternyata pemandangan di
sini jauh berbeda banyak anak-anak remaja yang melampiaskan kesenangan nya dan
menghabiskan malam minggunya untuk berkumpul bersama teman-teman nya beda
dengan di perjalan yang hanya ada sedikit kendaraan yang berlalu lalang
ternyata hawa dingin malam ini tak menjadi halangan untuk semangat muda mereka.
Aku pun mengeluarkan HP ku dan ternyata banyak sekali pesan masuk dan panggilan
tidak terjawab dari teman ku yang telah menunggu lama.
”kamu
dimana?aku udah di taman.” Pesan singkat ini pun ku kirim dan sebuah jawaban
pun muncul “Aku di taman juga di sudut taman yang tak begitu ramai di depan
kantor POLSEK aku duduk sendiri di
bangku taman dan menggunakan baju kuning.”dan tanpa berpikir panjang lagi Aku
pun menuju sudut taman dan mencari seseorang yang dari tadi sudah menunggu
untuk bertemu dengan ku,
Dari
kejauhan di tengah lampu taman yang remang-remang ku lihat seorang cowok putih
bermata sipit mungkin dia keturunan Chinese sedang duduk manis di sebuah bangku
taman yang kosong sambil memainkan ponselnya. Aku lihat ia dengan
seriusnya,entah mengapa aku terpincut oleh gayanya yang sedang sibuk dengan
ponselnya itu,dan ku hampirin dia dengan semua rasa tegang ini Malu dan takut
tapi ku berfikir”ini kesempatan ku untuk berkenalan dan mendapat teman
baru,jadi kenapa harus malu ?”Aku pun menghampirinya. Saat ia menoleh kearahku
aku pun langsung berbicara padanya “hai,selamat malam ini Valen ya ?”Sambil
tersenyum padanya dan berjabat tangan dengannya “iya selamat malam ,ini Silvi
ya ?” Tersenyum manis padaku
”iya,maaf
ya kalau nunggunya lama “sambil tersenyum malu padanya “iya gak apa-apa”.
”
Ow iya maksud ngajak aku ketemuan apa ya ?”.
”gak
ada apa-apa Cuma mau ketemu kamu aja dan bisa dekat denganmu. ”sambil tersenyum
manis padaku
”
oh gtu” hanya jawaban singkat yang terucap dari mulut ini karena heran melihat
ucapannya yang sedikit tidak wajar mengingat kami baru kenal dan bertemu tapi
itu tidak kupikirkan panjang dan ku anggap hanya gurauan belaka saja. Pembicaraan
ini terus berlanjut hanya ada canda gurau yang menyenangkan mengisi malam ini
hingga waktu tak mengizinkan kami untuk berlama-lama lagi karena jam sudah
menunjukkan pukul 21;00 WIB yang bagiku sudah tidak pantas lagi untuk terus
berlama-lama bersamanya mengingat masih ada orang tua yang menantiku di rumah
dan kesenangan sesaat ini ku sudahi dan segera lekas pulang tidak lupa aku
berpamitan dan menjelaskan maksud ku ingin pulang dan ia pun memahaminya .
Hanya senyuman dan lambaian tangan yang bisa
aku berikan untuk perpisahan malam ini.Sepanjang perjalanan hanya dia yang
terpikir dalam benakku dengan canda tawanya yang membuatku nyaman untuk
bersamanya,dan kesenangan itu berlanjut di hari-hari berikutnya walaupun hanya
melalui media komunikasi tapi aku cukup nyaman bila bisa berkomunikasi
dengannya dan bila sehari tidak ada kabar hati ini merasa cemas memikirkannya. Setelah
dihitung-hitung perkenalan dan kedekatan kami sudah berjalan selama satu tahun
dan kami semakin dekat dan terbuka menceritakan pengalaman hidup kami
masing-masing dari situlah aku mengenal siapa dia yang sesungguhnya dia adalah
anak seorang pengusaha kaya dan tidak memiliki ibu lagi,ibunya meninggalkan
ketika melahirkan adiknya dan sampai sekarang ia tak memiliki ibu pengganti
lagi dan semua saudaranya laki-laki.
Suatu
malam bel rumah berbunyi dan segera ku buka kan pintu rumah dan alangkah
terkejutnya hati ini melihat seseorang yang menggunakan kemeja hitam dengan
rambutnya yang gayanya seperti artis korea yang sedang ngetren membuat
penampilannya yang semakin cool dengan membawa seikat bunga yang ternyata
adalah Valen .”Selamat malam bisa bertemu dengan Silvi”sapaan itu yang
mengawali perjumpaan kami
“
hehe saya sendiri silvi,ada perlu apa ya ?”membalas candaan nya itu .
’’Saya
mau ngajak dia jalan “
”kalau
begitu masuklah dulu,aku ganti baju dulu”
Selang
beberapa menit siaplah aku untuk pergi bersama nya mengelilingin kota kecil
yang ramai ini. Sepanjang jalan dipenuhi dengan gemerlap lampu yang remang
menciptakan suasana yang sangat indah .
Motor
kami pun berhenti di taman tempat kami pertama kali bertemu sesuatu yang aneh
melintas dibenakku “mengapa taman ini sepi dimalam minggu seperti ini,kemana
anak-anak remaja yang biasa berkumpul disini padahal hari gak hujan “ pikiran
ku pun terus melayang memikirkan keanehan ini. Tiba-tiba Valen menarikku hal
itu lah yang membuat lamunanku buyar “ayo ikut aku”.
”mau
kemana?”
”ke
pusat taman ada yang mau aku tunjukkan” dengan perasaan curiga aku mengikutinya
dan ketika hampir sampai ia menyuruhku untukku menutup mata ini hingga sampai
dipusat taman .
“buka
matamu”perintahnya dan kubuka mata ini betapa terkejutnya dan terharu melihat rangkaian lilin berjajar
membentuk hati yang sangat besar dan ditaburi bunga-bunga mawar merah sepanjang
jalan menuju lilin itu Betapa indanya suasana malam ini tetapi di tengah-tengah
lilin yang berangkai itu terdapat satu lilin yang mati .”kenapa lilin yang itu
mati?”aku memberanikan diri bertanya setelah terharu melihat pemandangan ini .”lilin
yang mati itu melambangkan hati ku yang mati dan gelap bila tidak ada yang
menerangi hatiku dan aku menginginkan kau yang menerangi setiap detik di dalam
hati ini,maukah kamu menjadi pacarku?” jawabnya sambil memberikan seiikat bunga
yang dari tadi ia bawa. Perasaan ini senang bercampur terharu dan bingung. Ternyata
ia memiliki rasa yang sama dengan ku dan keesokan harinya pun kami resmi menjadi
sepasang kekasih. Hari-hari ku kini semakin berwarna dengan dia yang selalu
bersama ku dalam suka maupun duka tak terasa hubungan kami pun selalu berjalan
dengan lancar dan kini telah memasuki 1 tahun kami berpacaran
Tapi
kisah ini tak selamanya berjalan dengan lancar mungkin benar kata pepatah
“semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang bertiup “
itulah
kata yang tepat untuk melukiskan keadaan saat ini. Hari ini tepat di Bandara
Sultan Taha ku melepaskan kepergiannya ke negeri orang untuk menuntut ilmu
hanya isak tangis yang ada saat ini tak kuasa bila harus sendirian tanpa dia.
”jangan
menangis,sayang kita akan tetap bersama ”ucapnya pelan sambil mengusap air mata
yang tidak dapat dibendung lagi hanya doa dan air mata yang mampu terurai saat
ini. Sekarang kami dipisahkan oleh jarak dan waktu tetapi kami bisa berkomunikasi
dari telponan,pesan,email,dll biarpun begitu masih terganjal rasa rindu yang
sangat besar untuk bertemu dengannya.
Pagi
ini tak seperti biasanya tidak ada sebuah pesan atau telpon darinya tak ambil
pusing mungkin dia telat bangun dan aku lah yang terlebih dahulu mengirimkannya
sebuah pesan singkat tetapi haripun menjelang siang tidak ada satupun pesan
masuk darinya perasaan semakin gelisah segera ku tekan nomornya dan mencoba
menelponnya tapi hanya nada kosong yang terdengar.
”mengapa
nomornya tidak aktif? apa yang terjadi dengannya?”beribu pertanyaan muncul
dibenak ini .
Di
malam hari pun terjadi hal yang sama tidak ada kabar atau balasan
darinya,kejadian itupun berulang setiap harinya menunggu dan menunggu itulah
yang selalu sabar kulakukan. Pernah ku coba untuk melupakannya tapi bagaikan
hendak mengambil bulan sesuatu yang mustahil yang dapat dilakukan begitu halnya
aku yang tidak mungkin bisa melupakan seseorang yang telah mengisi hati ini. Semakin
kuat tekatku untuk melupakannya semakin sakit hati ini. Kini aku hanya bisa
menangis di balik sudut keramian dunia agar tidak ada yang tahu sakitnya bila
cinta tidak sesuai dengan harapan dan kini
aku hanya bisa berharap mampu
melupakannya atau ada seseorang yang mampu membuatku lupa dengannya.
“jika cinta tak terbalas maka
biarkan airmata mengalir untuk mengenangmu”
selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar