SUMBER
DAYA ALAM
PARIWISATA
DI INDONESIA
SUMBER
DAYA ALAM
PARIWISATA
DI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Sumberdaya
adalah segala sesuatu yang bernilai apabila diproduksi, diolah dan digunakan.
Salah satu pemanfaatan sumberdaya dalam geografi adalah sebagai objek wisata.
Objek wisata dari sudut pandang geografi dipelajari dalam konsep geografi
pariwisata.
Objek kajian
geografi yang umumnya menjadi daya tarik bagi wisatawan adalah dari segi iklim,
flora dan fauna, keindahan alam, adat istiadat, budaya penduduk, transportasi
baik itu darat, laut atau udara, dan sebagainya.
Pariwisata
meupakan sektor usaha yang penting bagi beberapa negara di dunia. Hal itu
dikarenakan karakteristik sumber daya alam yang unik dan diolah dengan sumber
daya manusia yang memadai. Kondisi alam yang diberikan secara cuma-cuma oleh
Allah SWT membantu manusia untuk mengembangkannya menjadi lebih baik, jadi
manusia tidak perlu lagi memunculkan potensi alam tetapi tinggal mengembangkan
dan melestarikannya.
Salah satu
negara yang memiliki potensi pariwisata yang beragam adalah Indonesia. Tidak hanya
keragaman flora dan fauna saja, Indonesia juga memiliki keragaman budaya serta
peninggalan buda dan sejarah yang menjadi kekayaan yang sangat berharga. Semua
potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia itu menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan untuk melakukan perjalanan dalam rangka mengunjungi daerah
wisata tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1. apa saja sumber daya
pariwisata yang ada di Indonesia ?
2. apa saja faktor pendukung
dan pendorong bekembangnya sumber daya pariwisata di Indonesia?
3. Apa saja dampak positif
yang diperoleh dari sumber daya alam
pariwisata yang ada di Indonesia?
4. Apa saja dampak negative
yang ditimbulkan dari sumber daya alam pariwisata di Indonesia ?
5. Bagaimana altenatif dan
penyelamatan masalah yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat?
C.
Tujuan
1. Untuk memberikan informasi
tentang SDA pariwisata di Indonesia
2. Untuk memberikan informasi
tentang dampak positif dan negative dari SDA pariwisata yang ada di Indonesia
3. Memberikan informasi
tentang faktor pendukung SDA pariwisata di Indonesia
4. Memberikan altenatif dan
penyelamatan masalah SDA pariwisata di Indonesia
D.
Manfaat
Memberikan wawasan dan pengetahuan
tentang sumber daya yang ada di Indonesia yang mampu di jadikan sumber potensi
pariw
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sumber Daya Pariwisata Menurut Para Ahli
Sumber daya alam merupakan istilah yang berhubungan dengan materi-materi dan
potensi alam yang terdapat di planet bumi yang memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia. Materi alam tersebut dapat berupa benda hidup (unsur-unsur hayati),
yaitu hewan dan tumbuhan. Terdapat pula benda mati (nonhayati), seperti tanah,
udara, air, bahan galian atau barang tambang. Selain itu terdapat pula
kekuatan-kekuatan alam menghasilkan tenaga atau energi. Misalnya, panas bumi
(geothermal), energi matahari, kekuatan air, dan tenaga angin. Segala sesuatu
yang berada di alam (di luar manusia) yang dinilai memiliki daya guna untuk
memenuhi kebutuhan sehingga tercipta kesejahteraan hidup manusia tersebut
dinamakan sumber daya alam (natural resources). Dalam pengertian lain
sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang terdapat di lingkungan sekitar
manusia yang dapat dimanfaatkan bagi pemenuhan kebutuhan manusia.Ada beberapa
pengertian sumber daya dari beberapa para ahli, diantaranya adalah :Sumber Daya Alam Menurut Suryanegara (1977) mengatakan bahwa secara definisi sumber daya alam adalah unsur – unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati yang diperlukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan kesejahteraan hidup.
Menurut Katili (1983) mengemukakan bahwa sumber daya alam adalah semua unsur tatalingkungan biofisik yang nyata atau potensial dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Secara etimologis pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, yang
terdiri dari dua suku kata Pari yang berarti banyak, berkali-kali,
berputar-putar, lengkap. Dan kata wisata yang berarti perjalanan, bepergian
yang bersinonim dengan kata travel dalam bahasa Inggris, maka dapat di artikan
bahwa pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar
dari satu tempat ke tempat lain (Yoeti 1996:112)
Menurut James J. Spillance
Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke
tempat lain yang bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok sebagai
usaha mencari keseimbangan, keserasian dalam dimensi sosial budaya dan ilmu.
Menurut Mc. Intosh dan Goelder
Pariwisata adalah ilmu atau seni dan bisnis yang dapat
menarik dan menghimpun pengunjung, termasuk didalamnya bebagai akomoditasi dan
catering yang dibutuhkan dan diminati oleh pengunjung.
Objek
Wisata Alam Di Jambi
1. Air Terjun Tegan Kiri

Air
terjun tegan kiri adalah salah satu objek wisata alam yang terdapat di
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Air terjun ini memiliki panorama alam yang
sangat indah dan masih asri dengan ketinggian 10 meter. Sumber air terjun tegan
kiri dari perbukitan dengan ketinggian 26 meter. Untuk menuju ke
lokasi kita harus menempuh jarak kurang lebih 30 km dari Ibukota Kabupaten
Bungo dengan perjalanan darat.
2. Geopark Merangin
Bagi
Anda yang memiliki kegemaran arum jeram jangan lewatkan salah satu objek
wisata yang terdapat di Kabupaten Merangin ini. Geopark merangin tidak hanya menawarkan arum jeram saja tetapi keunikan
fosil flora berusia hampir 350 tahun juga menjadi daya tarik tersendiri.
Kawasan ini masih diselimuti hutan lebat dengan beragam jenis tanamannya. Untuk
mencapai lokasi ini dibutuhkan waktu sekitar 6 jam dengan menggunakan mobil
dari Jambi, Ibukota provisi Jambi.

Objek Wisata Alam Di Daerah Sumatera
Selatan
1.
Hutan
Wisata Punti Kayu

2.
Gunung
Dompo

Objek Wisata Alam Di Daerah Jawa Tengah
1. Dataran Tinggi Dieng

Dataran
Tinggi Dieng
Berlokasi
sekitar 30 KM dari Wonosobo, Dataran Tinggi Dieng adalah kawasan gunung api
raksasa yang mempunyai beberapa kawah dan candi-candi Hindu kuno. Karena berada
pada ketinggian 2,000 meter, Dataran Tinggi Dieng mempunyai suhu yang sangat
dingin. Pada siang hari, suhu udara dapat mencapai 15 derajat Celsius dan 10
derajat Celsius pada malam hari. Dataran Tinggi Dieng dikelola sebagai tempat wisata di Jawa
Tengah
secara bersama oleh Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara.
2. Taman Wisata Air Panas Guci

Taman
Wisata Air Panas Guci berlokasi di Tegal, Jawa Tengah. Untuk dapat
mencapai lokasi Taman Wisata Air Panas Guci, Anda harus berkendara ke arah
selatan dalam jarak tempuh sektiar 40 KM dari kota Tegal, atau sekitar 30 KM
dari Slawi. Seperti halnya tempat wisata air panas alami yang lain, air panas
di Taman Wisata Air Panas Guci yang berlokasi di kaki Gunung Slamet ini juga
dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Fasilitas wisata yang
terdapat di kawasan wisata seluas 210 hektar ini yaitu kolam renang air panas,
wisata hutan, penginapan, perkemahan, sampai dengan lapangan tenis dan lapangan
sepak bola.
3. Kepulauan Karimunjawa

Kepulauan Karimunjawa
Kepulauan Karimunjawa berlokasi di
utara kota Jepara dan Semarang. Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau, yang mana
hanya 5 pulau saja yang berpenghuni. Kepulauan Karimunjawa adalah salah satu tempat
wisata di Jawa Tengah yang paling terkenal karena keindahan laut dan pantai yang
ditawarkannya. Selain wisata pantai, Anda juga dapat bermain dengan penyu dan
hiu di Kepulauan Karimunjawa. Untuk dapat berkunjung ke kawasan wisata ini,
OBJEK WISATA DI DAERAH
KALIMANTAN SELATAN
1.
Air Terjun Panayar
Tempat wisata di Kalimantan Selatan
ada air terjun panayar, lokasinya berada di Desa Artain Kecamatan Aranio,
jaraknya kurang lebih 30 km dari kota Martapura, Kalimantan Selatan. Untuk
menuju air terjun ini anda menggunakan kendaraan bermotor kemudian dilanjutkan
menggunakan kelotok.
2.
Waduk Riam Kanan dan Pulau Pinus II

Danau atau Waduk Riam Kanan
berlokasi di Desa Aranio, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Biasanya
wisatawan yang berkunjung ke Waduk Riam Kanan juga mengunjungi Pulau Pinus 2
yang berada di tengah waduk riam kanan. Disebut pulau pinus karena banyak pohon
yang tumbuh di pulau tersebut.
3.
Pulau Kaget

Pulau Kaget merupakan salah satu
objek wisata di Kalimantan Selatan yang berada di wilayah Kecamatan Tabunganen,
Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pulau Kaget merupakan sebuah delta yang
terletak di tengah sungai Barito, pulau ini juga merupakan habitat bagi
Bekantan.
B.
Faktor Pendukung Sumber
Daya Alam Pariwisata Di Indonesia
Faktor-faktor pendorong pengembangan pariwisata di Indonesia menurut Spilane (1987:57), adalah :
Faktor-faktor pendorong pengembangan pariwisata di Indonesia menurut Spilane (1987:57), adalah :
- Berkurangnya peranan minyak bumi sebagai sumber devisa negara jika dibanding dengan waktu lalu;
- Merosotnya nilai eksport pada sektro nonmigas;
- Adanya kecenderungan peningkatan pariwisata secara konsisten;
- Besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia bagi pengembangan pariwisata.
Faktor Pendukung Pariwisata
Perkembangan objek pariwisata di Indonesia sangat pesat karena faktor-faktor pendukung berikut.
1) Objek wisata menarik dan ciri khas objek wisata disesuaikan dengan motivasi dan tujuan wisata.
2) Adanya kemudahan mencapai objek dan sarana telekomunikasi, seperti telepon dan jasa pos tersedia di lokasi wisata sehingga wisatawan mudah mendapatkan jasa komunikasi serta jasa perbankan (ATM).
3) Tersedia sarana objek wisata, misalnya penginapan, rumah makan, angkutan, tempat pertemuan, dan tempat membeli cinderamata.
4) Informasi tentang objek wisata sangat jelas dan mudah didapat.
5) Adanya pemandu wisata dan penyelenggara wisata yang siap membantu para wisatawan.
Perkembangan objek pariwisata di Indonesia sangat pesat karena faktor-faktor pendukung berikut.
1) Objek wisata menarik dan ciri khas objek wisata disesuaikan dengan motivasi dan tujuan wisata.
2) Adanya kemudahan mencapai objek dan sarana telekomunikasi, seperti telepon dan jasa pos tersedia di lokasi wisata sehingga wisatawan mudah mendapatkan jasa komunikasi serta jasa perbankan (ATM).
3) Tersedia sarana objek wisata, misalnya penginapan, rumah makan, angkutan, tempat pertemuan, dan tempat membeli cinderamata.
4) Informasi tentang objek wisata sangat jelas dan mudah didapat.
5) Adanya pemandu wisata dan penyelenggara wisata yang siap membantu para wisatawan.
C.
Dampak Positif Sumber Daya
Alam Pariwisata Di Indonesia
i.
Terhadap ekonomi
1. Membuka lapangan kerja bagi
penduduk lokal di bidang pariwisata seperti : tour guide, waiter, bell boy, dan
lain-lain.
2. Dibangunnya fasilitas dan
infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan para wisatawan yang juga secara
langsung dan tidak langsung bisa dipergunakan oleh penduduk lokal pula. Seperti
: tempat rekreasi, mall, dan lain-lain.
3. Mendapatkan devisa (national
balance payment) melalui pertukaran mata uang asing (foreign exchange).
4. Mendorong seseorang untuk
berwiraswasta / wirausaha, contoh : pedagang kerajinan, penyewaan papan
selancar, pemasok bahan makanan dan bunga ke hotel,dan lain-lain.
5. Meningkatkan pendapatan
masyarakat dan juga pendapatan pemerintah.
6. Memberikan keuntungan ekonomi kepada hotel
dan restaurant. Contohnya, wisatawan yang pergi berwisata bersama keluarganya
memerlukan kamar yang besar dan makanan yang lebih banyak. Dampak ekonomi tidak
langsung dapat dirasakan oleh pedagang-pedagang di pasar karena permintaan
terhadap barang/bahan makanan akan bertambah.
ii.
Terhadap sosial budaya
1. Berkembangnya kebudayaan
nasional Indonesia
2. Sebagai media pengembangan
wawasan
3. Adanya akulturasi budaya
iii.
Terhadap politik
1.
Terjalinnya hubungan baik dengan negara-negara lain.
2.
Saling berkunjung dan saling
mengenal antar penduduk sehingga dapat memper erat kesatuan dan persatuan
3.
Lebih banyak mengenal keindahan dan
kekayaan tanah air , melalui kunjungan wisata sehingga memunculkan keinginan
untuk memelihara, menjaga dan rasa cinta
terhadap tanah air
4.
Terjaganya hubungan baik
internasional dalam hal pengembangan pariwisata mancanegara, sehingga terjadi
saling kunjung antar bangsa sebagai wisatawan . sebagaimana halnya dalam
pariwisata pada poin pertama
5.
Terjadi kontak kontak langsung yang
akan menumbuhkan rasa saling pengertian terhadap perbedaan
6.
Akan menimbulkan inspirasi untuk
selalu mengadakan pendekatan dan rasa saling menghormati.
7.
Pemerintah mendapat defisa tambahan
non migas
8.
Adanya
pemberlakuan kebijakanbebas visa terhadap Negara tertentu, untuk menarik
wisatawan untuk berkunjung
iv.
Terhadap lingkungan
1. Terlestarinya lingkungan
agar para wisatawan semakin berminat mengunjungi tempat tersebut
2. Terjaganya sumber daya alam
yang dijadikan sebagai objek wisata
3. Berkembangnya lingkungan di
daerah tempat pariwisata
D.
Dampak Negative Sumber Daya
Alam Pariwisata Di Indonesia
i.
Terhadap ekonomi
1. Bahaya ketergantungan yang sangat mendalam terhadap
pariwisata.
2. Meningkatkan inflasi dan harga jual tanah menjadi mahal.
3. Meningkatkan impor barang dari luar negri, terutama
alat-alat teknologi modern yang digunakan untuk memberikan pelayanan bermutu
pada wisatawan dan juga biaya-biaya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada.
4. Produksi yang bersifat musiman menyebabkan rendahnya
tingkat pengembalian modal awal.
5. Terjadi
ketimpangan daerah dan memburuknya kesenjangan pendapatan antara beberapa
kelompok masyarakat.
6. Hilangnya kontrol masyarakat lokal terhadap sumber daya
ekonomi.
ii.
Terhadap sosial budaya
1. Ilangnya identitas dan
nilai-nilai budaya
2. Komersialisasi budaya
3. Pergesekan budaya
4. Konflik penggunaan Sumber
daya alam
5. Meningkatnya angka
kriminalitas
iii.
Terhadap politik
Kebijakan dari pemerintah sangat mempengaruhi kondisi
pariwisata , seperti kenaikan pajak usaha pariwisata . dan lain lain
·
Banyak terjadi kasus kkn pada
pemerintahan di tempat daerah wisata itu .
·
Adanya ketimpangan pembangunan
fasilitas umum antara desa dan
kota(daerah wisata)
·
Adanya perebutan kekuasaan
Contoh: bali merupakan destinasi yang aman dan terkenal di
dunia , karena budaya , alam ,dan keramah tamahan penduduknya sehingga bali
sering menjadi tuan rumah dari kegiatan politik nasional dan internasional
seperti: konfrensi apec , ktt asean, munas partai golkar dan lain-lain .
iv.
Terhadap lingkungan
1. Air
Air mendapatkan polusi dari pembuangan limbah cair (detergen
pencucian linen hotel) dan limbah padat(sisa makanan tamu). Limbah-limbah itu
mencemari laut, danau dan sungai. Air juga mendapatkan polusidari buangan bahan
bakar minyak alat transportasi air seperti dari kapal pesiar.Akibat dari
pembuangan limbah, maka lingkungan terkontaminasi, kesehatan masyarakat
terganggu, perubahan dan kerusakan vegetasi air, nilai estetika perairan
berkurang (seperti warna laut berubah dari warnabiru menjadi warna hitam) dan
badan air beracun sehingga makanan laut (seafood) menjadi berbahaya.Wisatawan
menjadi tidak dapat mandi dan berenang karena air di laut, danau dan sungai
tercemar.Masyarakat dan wisatawan saling menjaga kebersihan perairan.Guna
mengurangi polusi air, alat transportasi air yang digunakan, yakni angkutan
yang ramah lingkungan, seperti : perahu dayung, kayak, dan kano.
2. Atmosfir
Perjalanan menggunakan alat transportasi udadra sangat
nyaman dan cepat. Namun, angkutan udara berpotensi merusak atmosfir bumi. Hasil
buangan emisinya dilepas di udara yang menyebabkan atmosfir tercemar dan
gemuruh mesin pesawat menyebabkan polusi suara. Selain itu, udara tercemar
kibat emisi kendaraan darat (mobil, bus) dan bunyi deru mesin kendaraan
menyebabkan kebisingan. Akibat polusi udara dan polisi suara, maka nilai wisata
berkurang, pengalaman menjadi tidak menyenangkan dan memberikandampak negatif
bagi vegetasi dan hewan.Inovasi kendaraan ramah lingkungan dan angkutan udara
berpenumpang massal (seperti pesawat Airbus380 dengan kapasitas 500 penumpang)
dilakukan guna menekan polusi udara dan suara. Anjuran untukmengurangi
kendaraan bermotor juga dilakukan dan kampanye berwisata sepeda ditingkatkan.
3. Pantai dan pulau
Pantai dan pulau menjadi pilihan destinasi wisata bagi
wisatawan. Namun, pantai dan pulau sering menjaditempat yang mendapatkan dampak
negatif dari pariwisata. Pembangunan fasilitas wisata di pantai dan pulau,
pendirian prasarana (jalan, listrik, air), pembangunan infrastruktur (bandara,
pelabuhan) mempengaruhi kapasitas pantai dan pulau.Lingkungan tepian pantai
rusak (contoh pembabatan hutan bakau untuk pendirian akomodasi tepi
pantai),kerusakan karang laut, hilangnya peruntukan lahan pantai tradisional
dan erosi pantai menjadi beberapaakibat pembangunan pariwisata.Preservasi dan
konservasi pantai dan laut menjadi pilihan untuk memperpanjang usia pantai dan
laut. Pencanangan taman laut dan kawasan konservasi menjadi pilihan. Wisatawan
juga ditawarkan kegiatan ekowisata yang bersifat ramah lingkungan. Beberapa
pengelola pulau (contoh pengelola Taman NasionalKepulauan Seribu) menawarkan
paket perjalanan yang ramah lingkungan yang menawarkan aktivitas menanam lamun
dan menanam bakau di laut.
4. Pegunungan dan area liar
Wisatawan asal daerah bermusim panas memilih berwisata ke
pegunungan untuk berganti suasana. Aktivitas di pegunungan berpotensi merusak
gunung dan area liarnya. Pembukaan jalur pendakian, pendirian hotel di kaki
bukit, pembangunan gondola (cable car), dan pembangunan fasilitas lainnya
merupakanbeberapa contoh pembangunan yang berpotensi merusak gunung dan area
liar. Akibatnya terjadi tanahlongsor, erosi tanah, menipisnya vegetasi
pegunungan (yang bisa menjadi paru-paru masyarakat) ,potensi polusi visual dan
banjir yang berlebihan karena gunung tidak mampu menyerap air hujan. Reboisasi
(penanaman kembali pepohonan di pegunungan) dan peremajaan pegunungan dilakukan
sebagai upaya pencegahan kerusakan pegunungan dan area liar.
5. Vegetasi
Pembalakan liar, pembabatan pepohonan, bahaya kebakaran
hutan (akibat api unggun di perkemahan),koleksi bunga, tumbuhan dan jamur untuk
kebutuhan wisatawan merupakan beberapa kegiatan yang merusak vegetasi.
Akibatnya, terjadi degradasi hutan (berpotensi erosi lahan), perubahan struktur
tanaman(misalnya pohon yang seharusnya berbuah setiap tiga bulan berubah
menjadi setiap enam bulan, bahkanmenjadi tidak berbuah), hilangnya spesies tanaman
langka dan kerusakan habitat tumbuhan. Ekosistemvegetasi menjadi terganggu dan
tidak seimbang.
6. Kehidupan satwa liar
Kehidupan satwa liar menjadi daya tarik wisata yang luar
biasa. Wisatawan terpesona dengan pola hiduphewan. namun, kegiatan wisata
mengganggu kehidupan satwa-satwa tersebut. Komposisi fauna
berubahakibat:pemburuan hewan sebagai cinderamata, pelecehan satwa liar untuk
fotografi, eksploitasi hewan untuk pertunjukan, gangguan reproduksi hewan
(berkembang biak), perubahan insting hewan (contohhewan komodo yang dahulunya
hewan ganas menjadi hewan jinak yang dilindungi), migrasi hewan (ketempat yang
lebih baik). Jumlah hewan liar berkurang, akibatnya ketika wisatawan
mengunjungi daerah wisata, ia tidak lagi mudah menemukan satwa-satwa tersebut
7. Situs sejarah, budaya, dan keagamaan
Penggunaan yang berlebihan untuk kunjungan wisata
menyebabkan situs sejarah, budaya dan keagamaanmudah rusak. Kepadatan di daerah
wisata, alterasi fungsi awal situs, komersialisasi daerah wisasta menjadi beberapa
contoh dampak negatif kegiatan wisata terhadap lingkungan fisik. Situs
keagamaan didatangi oleh banyak wisatawan sehingga mengganggu fungsi utama
sebagai tempat ibadah yang suci. Situs budaya digunakan secara komersial
sehingga dieksploitasi secara berlebihan (contoh Candi menampung jumlah
wisatawan yang melebihi kapasitas). Kapasitas daya tampung situs sejarah,
budaya dan keagamaan dpat diperkirakan dan dikendalikan melalui manajemen
pengunjung sebagai upaya mengurangi kerusakan pada situs sejarah, budaya dan
keagamaan. Upaya konservasi dan preservasi serta renovasi dapat dilakukan untuk
memperpanjang usia situs-situs tersebut.
8. Wilayah perkotaan dan pedesaan
Pendirian hotel, restoran, fasilitas wisata, toko
cinderamata dan bangunan lain dibutuhkan di daerah tujuanwisata. Seiring dengan
pembangunan itu, jumlah kunjungan wisatawan, jumlah kendaraan dan kepadatan
lalu lintas jadi meningkat. Hal ini bukan hanya menyebabkan tekanan terhadap
lahan, melainkan juga perubahan fungsi lahan tempat tinggal menjadi lahan
komersil, kemacetan lalu lintas, polusi udara dan polusi estetika (terutama
ketika bangunan didirikan tanpa aturan penataan yang benar). Dampak buruk itu
dapatdiatasi dengan melakukan manajemen pengunjung dan penataan wilayah kota atau
desa serta membedayakan masyarakat untuk mengambil andil yang besar dalam
pembangunan.
E.
Altenatif Dan Penyelamatan
Masalah
1. Perlu ditetapkan beberapa peraturan
yang berpihak pada peningkatan mutu pelayanan pariwisata dan kelestarian
lingkungan wisata, bukan berpihak pada kepentingan pihak-pihak tertentu.
2. Pengelola pariwisata harus
melibatkan masyarakat setempat. Hal ini merupakan hal penting karena sebagai
hal pengalaman pada beberapa daerah tujuan wisata, apabila tidak melibatkan
masyarakat setempat, akibatnya tidak ada sumbangsih ekonomi yang diperoleh
masyarakat sekitar.
3. Kegiatan promosi harus beraneka
ragam, selain dengan mencanangkan cara kampanye dan program Visit Indonesia
Year seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. Kegiatan promosi juga perlu
dilakukan dengan membentuk system informasi yang handal dan membangun kerjasama
yang baik dengan pusat informasi pada Negara – Negara lain terutama pada Negara
yang berpotensi.
4. Perlu menentukan daerah tujuan
wisata yang memiliki keunikan disbanding dengan daerah tujuan wisata lain,
terutama yang bersifat tradisional dan alama. Karena era kekinian lah objek
wisata yang alami dan tradisional yang menjadi sasaran wisatawan asing. Daerah
ini masih banyak ditemukan didaerah luar jawa seperti daerah pedaleman papua
atau Kalimantan.
5. Pemerintah pusat membangun kerjasama
dengan kalangan swasta dan pemerintah daerah setempat, dengan system terbuka,
jujur dan adil. Kerja sama ini penting karena untuk mempelancar pengelolah
secara professional dengan mutu pelayanan yang memadai.
6. Perlu dilakukan pemerataan arus
wisatawan bagi semua daerah tujuan wisata yang ada diseluruh Indonesia.
7. Mengajak masyarakat sekitar daerah
tujuan wisata agar menyadari peran, fungsi dan manfaat pariwisata serta
merangsang mereka untuk memanfaatkan peluang - peluang yang tercipta bagi
berbagai kegiatan yang dapat menguntungkan secara ekonomi.
8. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan perlu dipersiapkan
secara baik untuk menunjang kelancaran pariwisata. misalnya dengan pengadaan
perbaikan jalan, telepon, internet dan pusat pembelanjaan disekitar lokasi
daerah wisata
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Indonesia merupakan salah satu
negara yang memiliki keanekagaraman hayati yang sangat tinggi yang berupa
sumber daya alam yang berlimpah, baik di daratan, udara maupun di perairan.
Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang sangat pentingbagi pengembangan
kepariwisataan, khususnya wisata alam.
Sasaran tersebut di atas dapat
tercapai melalui pengelolaan dan pengusahaan yang benar dan terkoordinasi, baik
lintas sektoral maupun swasta yang berkaitan dengan pengembangan kegiatan
pariwisata berkelanjutan, misalnya kepariwisataan, pemerintah daerah,
lingkungan hidup, dan lembaga swadaya masyarakat. Dalam pengembangan kegiatan
pariwisata berkelanjutan terdapat dampak positif dan dampak negatif, baik dalam
masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan alami.Oleh karena itu dalam pembangunan
sektor kepariwisataan harus memperhatian kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan
hidup mengingat salah satu unsur wisata adalah sumber daya alam yang merupakan
bagian dari lingkungan hidup. Pengembangan sektor pariwisata yang tidak
memperhatikan aspek lingkungan hidup dapat berdampak negatif pada perkembangan
pariwisata itu sendiri pada masa yang akan datang.
B.
SARAN
Dengan
semua isi dari pada makalah ini maka penulis tak lupa menyarankan bahwa isi
dari pada makalah ini sangat jauh dari penyempurnaan. oleh karena itu penulis
minta agar para saudara pembaca tidak tersingung pada makalah ini. Dan penulis
pun selalu menanti saran dari para saudara agar memperbaiki tulisan makalah
yang sempurna di masa yang akan datang
C.
KRITIK
Dari
penulisan makalah ini, maka sebagai seorang penulis yang tidak sempurna selalu
menanti kritik dan saran dari para saudara pembaca agar dapat memperbaiki
sistematik penulisan makalah yang baik di hari berikutnya
DAFTAR
PUSTAKA
Pitana, I Gde dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wahab, Salah. 1992. Manajemen
Kepariwisataan. Penerjemah, Frans Gromang. Jakarta: Pradnya Paramita.
Widyastuti, A.R. 2010. Pengembangan
Pariwisata yang Berorientasi pada Pelestarian Fungsi Lingkungan. Jurnal
EKOSAINS Vol. II Nomor 3, Oktober 2010 : 69-81. Medan.
Yoeti, O. A. 1982. Pengantar Ilmu
Pariwisata. Jakarta: Angkasa.
Yoeti, O. A. 2008. Ekonomi
Pariwisata: Introduksi, Informasi Dan Aplikasi. Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara.
Casino Tycoon No Deposit Bonus Codes 2021
BalasHapusCasino Tycoon no deposit bonuses from casino bonuses can 강원 랜드 여자 노숙자 be a fantastic addition 사이트추천 to your next 가입머니 주는 사이트 trip when 탱글다희 정지 you join. At Casino Tycoon Casino, we have a 피망 포커 머니 상 large